Selasa, 27 Juni 2017

Tipe-tipe Kepemimpinan



Tipe- Tipe Kepemimpinan

Ada enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.
1) Tipe pemimpin Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:
• Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
• Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
• Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata
• Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
• Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya
• Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum)
2) Tipe Militeristis
Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat- sifat:
• Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
• Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
• Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan
• Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
• Sukar menerima kritikkan dari bawahan
• Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan
3) Tipe Paternalistis
Yaitu seorang pemimpin yang:
• Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
• Bersikap terlalu melindungi
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
• Sering bersikap maha tahu
4) Tipe Kharismatis
Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers).
5) Tipe Laissez Faire
Yaitu seorang yang bersifat:
• Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap tercapai.
• Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing- masing anggota.
• Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.
• Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan dengan sendirinya
6) Tipe Demokratis
Yaitu tipe yang bersifat:
• Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia
• Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya
• Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya
• Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
• Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan
• Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
• Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.



sumber: https://adenrabani.wordpress.com/2013/11/13/pengertian-kepemimpinantipe-tipe-kepemimpinan-teori-teori-kepemimpinan/

Senin, 05 Juni 2017

Komunikasi Penting dalam Organisasi

Apabila komunikasi dapat diterapkan dengan baik dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka akan mempersatukan individu-individu yang ada dalam organisasi tersebut.
Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam penyampaikan informasi untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dapat tercapai keinginan bersama. Atau komunikasi individu ini sangat penting agar lawan bicara dapat memahami percakapan yang sedang kita biarakan.
2. Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok bertujuan agar komunikasi menjadi lebih luas. Dalam  menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi tetapi diperlukan komunikasi timbal balik agar komunikasi kelompok berjalan baik dan lancar.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan alat, yaitu media massa seperti media cetak dan elektronik.


 sumber: https://naynaimah.wordpress.com/2013/06/19/peran-komunikasi-dalam-organisasi/

Dalam Menghadapi Konflik Perubahan Terhadap Kebijaksanaan Strategis dan Taktis

Meskipun dilatarbelakangi dengan kondisi ekonomi Indonesia yang tidak menentu, tahun 2013 merupakan tahun yang baik bagi BNI Syariah. Secara keseluruhan, BNI Syariah berhasil memenuhi target yang ditetapkan dan menunjukkan indikator kinerja yang positif, baik dari sisi finansial maupun non finansial. Dari sisi finansial, BNI Syariah berhasil membukukan total aset sebesar Rp14,71 triliun atau tumbuh sebesar 38,17% dari pencapaian tahun sebelumnya. Selain itu pertumbuhan pembiayaan juga meningkat sebesar 47,30% menjadi Rp11,24 triliun dan Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 27,93% mencapai Rp11,49 triliun. Pencapaian ini menjadi indikator bahwa kepercayaan masyarakat
terhadap BNI Syariah kian meningkat dari tahun ke tahun.



Jelaskan Perubahab Terhadap Strategi dan Taktis pada Perusahaan Strategi perusahaan:
1. Mengembangkan sistem manajeman risiko pasar yang terintegrasi dengan manajemen
treasuri untuk pengelolaan risiko nilai tukar,risiko imbal hasil, dan risiko pergerakan harga.
2. Untuk keperluan internal, dalam rangka monitoring risiko pasar secara harian,BNI Syariah menggunakan metode value at risk dalam mengukur risiko pasar dan menetapkan
limit risiko, sedangkan untuk menilai akurasi metodologi yang digunakan, dilakukan back
testing.

3. Mengoptimalkan implementasi kebijakan market risk limit untuk aktivitas treasuri. Limit
risiko pasar yang diimplementasikan adalah Value-at-Risk (VaR) limit, Capital-at-Risk
(CaR) limitdan Secondary Reserve Ideal (SR Ideal).

4. BNI Syariah telah melakukan perhitungan beban risiko pasar menggunakan model
standar sebagai komponen penghitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang disyaratkan oleh regulator.
.
5. Mengembangkan dan menyempurnakan sistem pelaporan risiko pasar.





sumber: https://dosen.perbanas.id/strategic-management/

Bidang Struktural dalam Organisasi dimana sering terjadinya konflik

Dalam organisasi klasik ada empat bidang struktural dimana konflik sering terjadi : 

  1. Konflik Hirarkis, yaitu Konfllik antara berbagai tingkatan organisasi. Manajemen menengah mungkin konflik dengan personalia penyelia, Dewan komisaris mungkin konflik dengan manjemen puncak, atau secara umum terjadi konflik manajemen dan para karyawan. 
  2. Konflik Fungsional, yaitu Konflik antara berbagai departemen  fungsional organisasi. Sebagai contoh klasik, konflik antara departemen produksi dan pemasaran dalam satu organisasai perusahaan. 
  3. Konflik lini-staf, yaitu Konflik antara lini dan staf. Hal ini sering merupakan hasil adanya perbedaan-perbedaan yang melekat pada personalia lini dan staf. 
  4. Konflik formal-formal, yaitu Konflik antara organisasai formal dan informal.

One Way Trafic dan Two Way Trafic

1. One Way Traffic: Komunkasi satu arah yang artinya komunikasi ini terjadi jika seseorang mengirim berita tidak bermaksud untuk menerima umpan balik (respon) dari orang yang menerimanya secara langsung. Jadi hanya bermaksud memberikan informasi atau menyampaikan perintah dari atasan untuk dikerjakan karyawan.
Contoh : A B
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
Contoh Lain : Acara berita di televisi merupakan contoh dari komunikasi secara tidak langsung karena kita hanya bisa melihat si pembawa berita dan mendengarkan berita – berita apa saja yang 
dia sampaikan. 
2. Two Way Traffic: Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana kedua orang tersebut sama-sama aktif dalam memberikan tanggapan. Jadi baik komunikator maupun komunikan sama-sama aktif dalam berinteraksi.
Two way traffic ini biasanya dilakukan di antara sesama teman atau sesama karyawan yang berada dalam tingkatan struktur organisasi yang sama.
Contoh : A B
A : Si pengirim berita dan juga Si penerima Berita
B : Si penerima berita dan juga Si Pengirim berita

ANALISIS ORGANISASI PRAMUKA
Organisasi yang terdiri dari struktur kepempinan guna untuk meminimalisirkan adanya beban fungsi tugas pada satu pihak , maka dibuatnya struktur yaitu pempin organisasi dengan bawahanya.

ONEWAY TRAFFIC/ KOMUNIKASI SATU ARAH
 
  • PEMIMPIN/KETUA ORGANISASI
    Biasanya ketua memberi perintah kepada anggotanya dengan menggunakan komunikasi satu arah / one way traffic , memberikan sebuah informasi/perintah dari ketua untuk anggota dengan tidak mengharapakan balasan/respon. 
  •  BAGIAN HUMAS PADA ORGANISASI
              Biasanya bagian ini bagian yang paling banyak atif dalam komunikasi karena bagian ini berhubungan/berinteraksi langsung pada masyarakat dengan tujuan memperoleh informasi. Untuk menyampaikan informasi tersebut biasanya menggunakan komunikasi satu arah / one way traffic dengan memberi sebuah informasi kepada anggota/ketua/lingkungan tanpa mengharapkan respon. Atau juga dengan menggunakan media media pelengkap seperti memberikan informasi lewat papan mading/sound class

TWO WAY TRAFFIC/KOMUNIKASI DENGAN BEBERAPA ORANG
  1. KETUA ORGANISASI
            Peran ketua sangat berpengaruh dan penting dalam orgaisasi karena tugas nya untuk memberikan pengarahan,informasi dan tanggung jawab dalam suatu rencana yang dibuat. Biasanya sebelum melakukan ativitas seperti acara ketua mengadakan rapat atau diskusi yang dimana terjadinya komunikasi two way traffic karena kegiatan tersebut bukan hanya dengan satu pihak saja tetapi melibatkan banyak pihak untuk mengeluarkan pendapat {respon} . maka dalam hal ini adanya komunikan dan komunikator .
 
 
Sumber :

Jumat, 02 Juni 2017

Hambatan-Hambatan dalam Komunikasi



Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.
Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
1)      Hambatan dari Proses Komunikasi
o      Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
o       Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
o       Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
o       Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
o       Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
o       Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2)      Hambatan Fisik
                Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3)      Hambatan Semantik.
                Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4)      Hambatan Psikologis
                Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

Bagaimana Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi



Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu. Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi :
                - Ide (gagasan) oleh sender.
                - Perumusan yaitu dalam perumusan ini ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
                - Penyaluran (transmitting) yaitu penyaluran ini bisa lisan,tertulis,simbol maupun isyarat,dll.
                - Tindakan yaitu tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah dalam organisasi
                  dilaksanakan.
                - Pengertian yaitu kata-kata si sender dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh si penerima.
                - Penerimaan yaitu ide atau informasi ini diterima oleh penangkap berita (receiver).
Dalam membina kerjasama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi. Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama, pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang tepat dan se-efektif mungkin sehingga koordinasi dan kerja sama benar-benar dilaksanakan dengan tepat juga.

Teori Motivasi

 Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan teori Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah 'alasan' yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan 'semangat', seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi".
  Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

Strategi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

  Kelompok 6: Adam Bagas Iryanto Dian Permatasari Putri Masturina Putri Syafira Winda Tri Lestari Kelas: 3DB01 Matak...